Pengertian, Struktur dan Tahap Pembuatan Tabel Keputusan - Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan logika dalam program. Algoritma yang berisi keputusan bertingkat yang banyak sekali sangat sulit untuk digambarkan langsung dengan structured English atau pseudocode dan dapat dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan tabel keputusan. Dengan demikian tabel keputusan efektif digunakan bilamana kondisi yang akan diseleksi didalam program jumlahnya cukup banyak dan rumit.
Struktur
Tabel Keputusan
Struktur
tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama yaitu :
1. Condition
Stub
Bagian ini berisi
kondisi yang akan diseleksi
2. Condition
Entry
Bagian ini berisi
kemungkinan dari kondisi yang diseleksi, yaitu terpenuhi (diberi simbol ‘Y’)
dan tidak terpenuhi (diberi simbol ‘N’). Setiap kondisi yang diseleksi akan
mempunyai dua kemungkinan kejadian, yaitu terpenuhi dan tidak terpenuhi. Bila
ada X kondisi yang diseleksi maka akan terdapat N kemungkinan kejadian, yaitu
sebesar 2X=N.
3. Action
Stub
Bagian ini berisi
pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan baik kondisi yang diseleksi
terpenuhi atau tidak terpenuhi.
4. Action
Entry
Bagian ini digunakan
untuk memberi tanda tindakan mana yang akan dilakukan dan mana yang tidak akan
dilakukan.
Tahapan
Pembutan Tabel Keputusan
Untuk
menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat tabel keputusan
berikut diilustrasikan dengan sebuah contoh sebagai berikut :
Proses
pemesanan
Potongan
akan diberikan apabila pesanan barang melebihi atau sama dengan batas unit
minimal pesanan, potongan ini hanya berlaku bagi Dealer, bila unit barang
digudang mencukupi, maka pesanan akan dikirim semuanya tetapi apabila unit
barang tidak mencukupi, maka yang dikirim adalah unit barang yang ada dan
kemudian dibuatkan catatan mengenai kekurangan (back order).
Langkah
pembutan tabel keputusan :
1. Menentukan
kondisi yang akan diseleksi
Dari contoh diata
terdapat 3 buah kondisi yang akan diseleksi yaitu :
a. Apakah
unit dipesan >= unit minimum potongan ?
b. Apakah
pemesannya Dealer ?
c. Apakah
unit persediaan mencukupi ?
2. Menentukan
jumlah kemungkinan kejadian yang akan terjadi yaitu sebanyak : N=23=8
3. Menentukan
tindakan yang akan dilakukan.
Dari contoh diatas
terdapat 5 tindakan yang akan dilakukan yaitu :
a. Mendapatkan
potongan
b. Tidak
mendapatkan potongan
c. Kirim
semua yang dipesan
d. Kirim
yang ada saja
e. Buat
catatan kekurangan
4. Mengisi
condition entry
Condition entry diisi sedemikian
rupa sehingga semua kemungkinan kejadian bisa terwakili sebagai berikut :
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
apakah unit dipesan >= unit minimum potongan?
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
N
|
apakah pemesannya dealer?
|
Y
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
N
|
apakah unit persediaan mencukupi?
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Tidak Mendapat Potongan
|
||||||||
Kirim semua yang di pesan
|
||||||||
Kirim yang ada saja
|
||||||||
5.
5. Mengisi
action entry
Action entry diisi
kolom demi kolom dari kolom pertama sampai kolom ke N. Misalnya untuk kolom
yang pertama semua kondisi terpenuhi, yaitu unit yang dipesan melebihi unit
minimum potongan, pemesannya adalah dealer dan unit persediaan mencukupi, maka
tindakan yang akan dilakukan adalah mendapatkan potongan dan kirim semua yang
dipesan. Pada kolom pertama ini kemudian baris tindakan mendapatkan potongan
dan baris tindakan kirim semua yang dipesan diberi tanda sembarang (misalnya
“X”). Lakkukan cara yang sama untuk masing-masing rules sampai kolom ke N.
Hasilnya sebagai berikut :
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
apakah unit dipesan >= unit minimum potongan?
|
Y
|
Y
|
Y
|
Y
|
N
|
N
|
N
|
N
|
apakah pemesannya dealer?
|
Y
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
Y
|
N
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
Y
|
N
|
|
Mendapat potongan
|
X
|
X
|
||||||
Tidak Mendapat Potongan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
||
Kirim semua yang di pesan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
||||
Kirim yang ada saja
|
X
|
X
|
X
|
X
|
||||
Buat catatan kekurangannya
|
X
|
X
|
X
|
X
|
No comments:
Post a Comment