BERDIRINYA DINASTI BANI UMAYYAH
A.
Asal-usul
Dinasti Bani Umayyah
Bani umayyah artinya keturunan Umayyah
bin Abdu Syams, salah satu suku Quraisy. Silsilah keturunan Bani Umayyah
bertemu dengan Bani Hasyim (leluhur Nabi Muhammad Saw) bertemu pada satu kakek,
yaitu Abdu Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah.
Berikut silsilah Bani Umayyah
Pada zaman pra-islam antara bani Umayyah
dan Bani Hasyim berebut pengaruh dalam proses-proses sosial politik. Keduanya
sesama suka Quraisy. Mereka bersaing dalam rivalitas untuk memperoleh
penghormatan, prestise, dan kekuasaan. Namun, Umayyah lebih dominan. Hal ini
disebabkan karena ia merupakan pengusaha kaya dan memiliki banyak harta yang
melimpah. Pada saat itu harta dan kekayaan merupakan faktor dominan untuk
memperbutkan kekuasaan di kalangan suku Quraisy sehingga Hasyim tak mampu
mengimbangi keponakannya tersebut. Selain itu, Umayyah berasal dari keluarga
bangsawan dan mempunyai sepuluh putra. Orang yang memiliki ketiga kelebihan itu
berhak memperoleh kehormatan dan kekuasaan.
Persaingan untuk memperebutkan kekuasaan
antara keturunan Umayyah (Bani Umayyah) dan keturunan Hasyim (Bani Hasyim)
merupakan hal wajar dikalangan bangsa arab pada zaman Pra-islam. Meskipun
demikian, ada diantara mereka yang menjalin hubungan baik, seperti Harb bin
Umayyah dengan Abdul Muttalb bin Hasyim (kakek nabi Muhammad Saw) dan abu
Sufyan bin Harb dengan Abbas bin Abdul Muttalib (paman Nabi muhammad Saw).
Islam mulai berkembang dan mendapatkan
pengikut sehingga Bani Umayyah merasa bahwa kekuasaan dan perekonomiannya
terancam. Itulah sebabnya mereka menjadi penantang terhadap dakwah Nabi
Muhammad Saw. Persaingan kekuasaan antara Bani Umayyah dan Bani Hasyim belum
berakhir hingga Nabi Muhammad Saw hijrah dari mekkah ke Madinah. Meskipun Nabi
Muhammad Saw telah berhasil mendapatkan pengikut yang kuat di Madinah, sikap
Bani Umayyah terhadap Nabi Muhammad Saw tidak berhenti. Bahkan, abu Sufyan bin
Harb, salah satu anggota keluarga Umayyah sering menjadi panglima dalam
beberapa peperangan melawan Nabi Muhammad Saw. Peperangan pun terjadi beberapa
kali, tetapi mereka tidak berhasil mengalahkan Nabi Muhammad Saw.
Perlawanan Bani Umayyah baru berakhir
pada saat terjadinya Fathu Mekah, yakni setelah Nabi Muhammad Saw, dan
pengikutnya memasuki kota Mekkah pada tahun 8 H/630 M. Pada saat itu Bani
Umayyah tidak mampu melawan. Akhirnya, mereka menyerah kepada Nabi Muhammad
Saw, dan menyatakan bersedia masuk islam. Namun, Nabi Muhammad Saw memberi
kekebasan kepada mereka. Di antara mereka adalah Muawiyah Bin Abi Sufyan yang
masuk islam bersama-sama penduduk mekah lainnya.
Daftar Pustaka
Ngatmin Abbas Wahid, S. (2015). Khazanah Sejarah
Kebudayaan Islam. solo: Pt. Tiga serangkai Pustaka Mandiri.
No comments:
Post a Comment